Jin Raksasa, aslinya Sebesar Semut dan Kelinci, tergantung tingkat keimanan dan nyali kita
Nanti saya lanjutkan.
Mengatasi semua masalah dan belajar spiritual apapun, silahkan email ke: rhjsudrajat@gmail.com. Cc Istposted@gmail.com. Atau komen di blog ini. On Progress: 1. Mengelola gunung emas untuk kemakmuran Indonesia dan dunia 2. Mengelola pembangkit listrik tenaga ombak. Setengah pulau Jawa akan gratis listrik. Setelah berhasil di Yogya, tentu bisa ditiru di seluruh Indonesia dan dunia Yang peduli, silahkan mendekat.
Jin Raksasa, aslinya Sebesar Semut dan Kelinci, tergantung tingkat keimanan dan nyali kita
Nanti saya lanjutkan.
Pembasmi Iblis, Siluman, Jin, dkknya
Nanti saya lanjutkan.
Ini tidak jadi, aslinya saya ingin melakukannya. Salah satunya karena dukun2 Jokowi, Habib 2 palsu yang terperdaya jin dan mengaku bertemu roh orang mati (sekarang banyak mulai digugat), mulai memperdaya manusia. Salah manusia sendiri, sudah ada Al-Qur'an, sudah jutaan kisah sejarah, masih diabaikan. Saya bukan lepas tangan, salah2, malah saya disembah manusia kelak. Baca tentang keluhuran Rasulullah Muhammad SAW. Di dua postingan saya selanjutnya.
Kalau benar terjadi, maka betapa malunya Indonesia di mata dunia. Sudah politik dinasti, produk MK, dan pemuda Plonga Plongo. Saya baru mencari Ilham supaya ini tidak terjadi. Percayalah, kita pasti akan malu di mata dunia. Negara yang 90% penduduknya muslim, ternyata rendah moral.
Jelas istrinya.
1. Waktu Gibran mencalonkan diri menjadi Walikota Solo. Awalnya Pak Jokowi menentang, tapi Si Ibu Ratu memaksa. Awalnya sih yang didekati beliau. Jadi, intinya: Pak Jokowi tidak akan mengkhianati teman lamanya yang sedang nyalon
2. Ibu Ratu kecanduan kekuasaan. Akhirnya memaksa Pak Jokowi membantu anaknya jadi Cawapres
3. Ibu Ratu kelak akan terhina saat Pak Jokowi turun. Ini sama persis kasus Pak Harto dan SBY. Keserakahan istri yang menjatuhkan mereka.
4. Dari itu semua, yang terpenting kiprah saya dalam menyampaikan Ilham/tracking/simbol/petunjuk Allah. Percayalah, suatu ketika kebenaran kata2 saya akan terungkap.
Terkait ummat dibuat terperdaya oleh Jokowi. Nah, ini terkait bencana ya. Syukurlah kalau malah bukan bencana. Hanya saja, kemungkinan akan muncul Satria Piningit/ Imam Mahdi, ini negatifnya adalah kiamat akan cepat datang. Semoga yang diutus sekelas wali songo ataupun Muhammad Al Fatih, jangan Imam Mahdi dulu. Bismillah.
Sisi positif Gibran maju adalah tes Moral Bangsa Indonesia. Kemarin saya takut kalau bencana menghampiri sekitar Yogya. Tapi, di lingkungan saya, kecamatan luasannya. 99% pasti Anis menang, jadi InsyaAllah wilayah saya aman dari bencana kalau semisal Gibran dan Prabowo menang.
Kita andaikan. Pak Jokowi akan menggelar pesta seks di istana. Pasti Pak Ma'ruf Amin menolak. Coba calon lain, Anis dan Muhaimin apakah akan menggelar pesta seks, pasti tidak. Pak Ganjar masih mungkin, tapi Pak Mahfud pasti menolak. Bayangkan jika Prabowo, pasti bisa terjadi, karena Gibran masih takut dengan tamparan maupun acungan pistol Prabowo. Coba renungkan ya Sobat semua. Dan tanyakan moral kalian sampai di mana. Belum bicara iman ini, moral dulu.
Hari ini Ilham cukup bagus dengan solusi jitu tidak ekstrem. Doakan agar Gibran musnah. Dan pasti jalannya elegan. Misalnya dengan sakit, hilang kesadaran, dan ini kelihatan wajar. Tapi ingatlah, aku pernah menulis ini. Jika kalian berbuat hina yang keterlaluan, masih ada aku yang bisa lapor ke Allah dan armadanya via doa maupun energi.
Bukti kalau tidak kuedit:
Selamat untuk semua. Kita masuk Masa Orde Baru Jilid II dengan cara yang lebih halus. Pasti akan ada peristiwa besar. Percayalah. Saya anggap 50 juta pendukung Gibran, dibanding Milyaran Malaikat Allah. Tunggu tanggal mainnya.
Saya juga ada kelemahan. Saya bisa membuktikan bahwa semua perkataan saya benar. Hanya saja, rakyat Indonesia sekarang sangat mudah dibeli hanya dengan HTW sehingga saya tidak bisa berkiprah lebih banyak.
Saya sedang berfikir, sinyal apa yang terbaik untuk mengingatkan. Sinyal terbaik adalah melenyapkan Gibran.
Mengenaskan saat Jerman malah menyatakan hal tsb, sedangkan alim ulama malah condong ke Gibran. Beberapa hal krusial yang terjadi:
1. KPop pers lebih jujur dan Spartan dalam kebaikan dibanding alim ulama dan santri. Contoh: berkedok agama membela Palestina menghimpun sumbangan, padahal sebagian masuk kantong. Bandingkan dengan KPop pers yang tulus. Agama dijual murah.
2. Tokoh agama terkemuka berbelok ke Gibran hanya dijanjikan Menteri.
3. Tokoh agama lain hanya sampai level qarin, bahkan jin islampun belum. Sekarang sudah mulai terkuak. Dia salah mendeteksi makam, jangan-jangan menganggap sekelas imam Mahdi. Jalur kealimannya dipertanyakan.
Yang cukup susah bagi saya adalah, Yogya juga akan kena gempa jika saya tidak nego dengan Allah dan armadanya bahwa masih banyak ummat beriman dan saya akan berjuang dulu. Coba baca energy Everywhere 2023.
Nah, semua ini tergantung hasil pilpres ya. Kalau Gibran menang, maupun tidak ada cara untuk menyingkirkannya, maka siap-siap saja musibah gempa Jogja dan Tsunami Aceh akan terulang.
Akan ada konsep modern non tasbih, dan ummat tidak beli tasbih.
Untuk mengecek energi iman di diri, apakah level binatang, kitab, alam, nur ilahi, atau bahkan lebih tinggi.
1. Dengan Indigo, berkonsep orgonite
2. Dengan spiritualis, dengan konsep sesuai keahlian ybs.
Tunggu tanggal mainnya.
Banyak prediksi tentang akhir dunia. Oleh Syekh dunia, mantan anggota UNICEF. Kapan2 saya searching YouTubenya. Banyak pengikutnya. Ribuan di Indonesia, dana banyak. Banyak juga mualaf borju yang bule. Mereka membeli tanah di pinggir kampung/ kota lalu back to nature. Niat besarnya mau menghindari Dajjal.
Pertama, kalau konsepnya begitu, akan mudah ditemukan Dajjal dan dibumihanguskan.
Kedua, nah ini iman ya. Apakah saat ya'jud ma'jud maupun Dajjal keluar apakah kita akan sembunyi atau bertarung bersama panji Allah.
Nah, konsep yang betul begini:
BOCAH ANGIN 2, ARIEF SETIAWAN.
https://play.google.com/store/books/details?id=HqjpDwAAQBAJ. Ini versi novelnya mulai halaman 222
Tetap, kita harus bersyukur suatu hal pelik bagus yang telah terjadi: Nasdem mencapreskan Anies. Kita tetap harus bersyukur. Kemudian tambah lagi, pasangannya Muhaimin. NU, Muhammadiyah, dan Wahabi/ Salafi bersatu. Kapan lagi kita bisa begini? Ini momen muslim bersatu.
Sayang, NU banyak pecah. Ada yang faktor takut nggak kebagian, ada faktor dijanjiin jabatan, dll. Konsep musuhnya musuh adalah teman adalah konsep yang seling keliru. Musuhnya musuh sering adalah musuh yang hakiki. Ingat, NU Muhammadiyah berbeda hanya di hal minor dan hanya sebagian fikih. Akidah, jelas sama. Ingat riwayat untuk sampai harus mengetahui isi hati jika sesama muslim mencurigai muslim lain.
Nah, ingat jangan pilih Ganjar: karena duta porno. Saya sampai heran, kenapa Habib Syekh maupun Pak Mahfud tidak berani mengingatkan Ganjar soal ini.
Prabowo, sejak jadi Menhan maka sudah melempem. Gibran, menjadi Cawapres via metode hina.
Selama Anis dan Cak Imin dalam koridor iman, ini pilihannya. Tapi, saya tidak aka taklid buta. Kalau ada situasi terbaru, akan ada hal baru.
Saya tayuh/ saya sumpah/ saya sabda (ini versi Jawa ya: mirip sabda pandita ratu, jangan dipelintir ke konsep nabi):
Siapapun yang memilih duta porno maupun penghianat konstitusi, maka hidupnya akan menderita dan hina.
Siapapun yang memilih berdasarkan konsep iman, maka akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT di dunia maupun akhirat.
Bismillahirrahmanirrahim.
Tok....tok ..tok
https://www.facebook.com/share/v/zQSswrcDyc5NjQsQ/?mibextid=jmPrMh
Konsepnya: semua lini sudah dikuasai Jokowi dkk. Ini memang sisi negatif politik kompromi aka non oposisi.
Namun, berkat faktor kolega, jatuhlah Jokowi. Misalkan saja ketua MK bukan kolega Jokowi, hasilnya akan sama, yaitu Gibran jadi Cawapres.
Idiom yang bagus adalah:
Kebenaran akan menemukan jalannya sendiri.
Tidak ada manusia yang bisa melawan ayat ini:
Ba'da sholat wajib dan sunah, amalkan ideal 7 kali. Atau semampunya.
Kalau ada yang membantah: itu kan untuk orang kafir. Manusia hina yang sudah tidak berpedoman Qur'an dan Hadist sama artinya dengan kafir.
Alhamdulillah, ada visi/gambaran/hikmah bahwa di wajah Jokowi sudah ada gambaran telapak kaki yang sedang menempel/berada di wajahnya. Apa artinya? Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Jokowi akan dihinakan.
Mau sholat subuh dulu. Nanti dilanjutkan.
Sejak zaman Rasulullah, maka cara ghaib untuk menyakiti/ membunuh dilarang. Berhenti sejak zaman Nabi Sulaiman. Nah, perlu kita catat apa yang terjadi pada:
1. Anwar Usman
2. Gibran
3. Kaesang
4. Jokowi
5. Jimly, karena bisa memvonis Anwar melanggar kode etik, tapi keputusan yang telah diketok Anwar tidak bisa dianulir. Ini termasuk momen mencari orang jujur dan berani mati. Karena pasti resikonya akan mirip Anis Baswedan, Wiji Tukul, dll. Kalau ini meleset, saya akan memakai cari ekstrem. Konsepnya, energi diri bisa sampai menghanguskan manusia hina. Tubuh manusia hina akan terbakar. Saya sedang menimbang terkait kita akan memakai konsep Nabi Sulaiman atau Nabi Muhammad. Namun, saya ada shortcutnya. Kita bisa bakar diri mereka dengan konsep positif/ putih, yaitu saat melakukan kita niatnya berdzikir demi menjauhkan diri dari orang dzalim, orang yang sedang berbuat dzalim, maupun orang yang sedang/akan mendzalimi kita. Nanti pasti ada sinyal Allah, ini yang selalu saya tunggu.
6. Prabowo, karena ikut mengambil keuntungan.
7. Almas, si oportunis.
Perlu diketahui, kalau Gibran maju Cawapresnya 5 tahun lagi, pasti saya pilih dan saya promosikan.
Catatan ini terkait rakyat Indonesia yang mudah melupakan hal besar/ mudah memaafkan, ataupun kadang tidak peduli.
Ingat, hukum kita sudah dikangkangi penguasa.
Nah, namun perlu diingat. Ada hukuman Allah untuk kaum Nabi Luth dan Nabi Nuh jika memang terpaksa Gibran ikut Pemilu dan menang.
Jawabannya tidak.
Sumber penunjang:
https://www.insertlive.com/lifestyle/20231019151328-210-321903/benarkah-jika-perang-palestina-israel-berakhir-akan-kiamat-ini-penjelasannya
Sangat di luar prediksi, bahwa Nasdem menggandeng dan mengangkat Anies untuk menjadi Capres. Akan lebih cespleng lagi jika tiba-tiba Demokrat, PKS atau PKB menggandengkan Pak Mahfud dengan Anies. Semoga salah satu mau mengalah. Kalau kapasitas, saya pasti lebih menjagokan Pak Mahfud sebagai Capres dan Anies Wapres. Tapi jika terpaksa Anies Capres dan Pak Mahfud Wapres. Sudah banyak terjadi bahwa wakil mengalah, padahal lebih pintar maupun kharismatik. Bahkan cenderung menjadi penasehat presiden/ raja statusnya.
Yang sangat menyesalkan adalah Duta Porno dijadikan Capres. Saya harus mengingatkan, kalau ini terjadi dan goal, pasti kisah Nabi Luth akan terjadi di Indonesia. Bukan tentang benar salah, bukan tentang niat. Tapi di posisi mana kita berpihak.
Berikut Nama-nama Mujaddid Setiap Abad:
1. Abad ke-1 Hijriyah: Khalifah Umar bin Abdul Aziz (wafat 101 H).
2. Abad ke-2: Muhammad bin Idris As-Syafi'i atau dikenal dengan Imam Syafi'i (wafat 204 H). Kedua sosok ini hampir disepakati oleh semua ulama. Bahkan Imam Asy-Syafi'i diisyaratkan langsung oleh Baginda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam.
3. Abad ke-3: Imam Ibnu Suraij (wafat 306 H) atau Abul Hasan Al-Asy'ary (wafat 324 H). Pada abad ke-3 ini, Imam Nawawi dan Imam Tajuddin As-Subki lebih memilih Imam Ibnu Suraij. Sedangkan Imam Ibnu Asakir merojihkan Imam Asy'ariy yang menempati Mujaddid di abad ke-3.
4. Abad ke-4: Abu Hamid Al-Isfirayini (wafat 406 H) atau Imam Sahl bin Abi Sahl As-Sho'luqi atau Abu Bakar Al-Baqillany (wafat 403 H). Imam Ibnu Asakir lebih memilih yang terakhir.
5. Abad ke-5: Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghozali (wafat 505 H). Beliau termasuk Mujaddid yang disepakati oleh para ulama.
6. Abad ke-6: Imam Fakhruddin Ar-Razi (wafat 606 H) atau Imam Rofi'iy (wafat 623 H).
7. Abad ke-7: Imam Ibnu Daqiq Al-I'ed (wafat 702 H). Beliau juga Mujaddid yang disepakati.
8. Abad ke-8: Imam Sirojuddin Al-Bulqiniy (wafat 805 H) atau Imam Iroqiy (wafat 806 H).
9. Abad ke-9: Imam Suyuthi (wafat 911 H). Imam Suyuthi mengangap beliaulah Mujaddid di abad tersebut.
10. Abad ke-10: Imam Syamsuddin Ar-Romli (wafat 1004 H).
11. Abad ke-11: Ibrahim bin Hasan Al-Kurdi (wafat 1101).
12. Abad ke-12: Sayyid Murtadho Az-Zabidi (wafat 1205 H).
Sumber:
https://kalam.sindonews.com/read/853591/786/mujaddid-islam-muncul-tiap-100-tahun-berikut-nama-namanya-1660244930
Abad 13 H : Sayyid Ahmad Zaini Dahlan (1232-1304 H/1816-1886 M).
Abad 14 H : Sayyid Muhammad ‘Alawi al-Maliki al-Hasani (1365-1425 H).
Sumber: https://jaringansantri.com/para-mujaddid-sepanjang-sejarah-islam/
Abad 15?????????????????????????????
Apa kaitan Mujaddid dengan Pilpres maupun kisah Kaum Nabi Luth terjadi di Indonesia? Jika duta porno menang, maka iblis/ illuminati/ dajjal sudah berhasil merekayasa program mujaddid. Saat manusia sudah tidak mampu, pasti Allah akan menunjukkan kuasanya. Mau cek lagi? Tadinya saya mau optimis bahwa selama ada manusia beriman, maka dajjal maupun kiamat belum akan terjadi, tapi saat iman beberapa orang tidak bisa menang melawan kedzaliman dan rusaknya moral, maka apa yang akan terjadi? Ini juga kesalahan saya karena kepedean. Mungkin di setiap kabupaten masih ada 10 orang yang imannya kuat, mulia, dan tidak tergoyahkan. Tapi, kalau dikerdilkan dan dibinasakan oleh sistem sedemikian rupa? Maka Kisah Kaum Nabi Luth akan terjadi di Indonesia.
banyak ulama dan ponpes yang sudah menyiapkan ini dengan konsep hidup back to the nature. Silahkan kalau tertarik, akan saya tunjukkan dimana. Kalau pengen mencoba duta porno jadi presiden, silahkan. Ketua umum sudah bilang tidak butuh suara umat islam, menyampaikan pengajian tidak penting, dan duta pornonya terang-terangan mau meliberalisasi Indonesia. mau memPKIkan Indonesia. Dan saya sangat kecewa, ulama besar yang didatangi duta porno, malah senang dan bangga, tanpa berani mengingatkan ataupun menghardik duta porno tsb. Siapapun ulama pujaan kalian, kalau dekat dengan duta porno maupun tidak berani menunjukkan sikap menentang (karena di Indonesia: diam berarti setuju. Senyum saat didatangi berarti merestui, maka tinggalkanlah ulama kondang tsb.
Dan ini bukan tentang islam semata. Ini tentang moral. Agama apapun mengajarkan tentang moral. Budaya dan kepercayaan apapun juga membicarakan soal moral. Carilah, negara komunis sekalipun, pasti masih memiliki moral. Makanya, saya bilang di bagian atas adalah PKI, bukan negara komunis. Bagaimana kejamnya PKI di masa lalu.